Perjuangan Merebut Irian Barat IPS Sejarah Kelas 9
Hari ini kami akan memposting sebuah artikel mengenai IPS sejarah dengan judul yaitu "Perjuangan Merebut Irian Barat" Di artikel ini kami akan memberikan Penjelasan singkat mengenai Perjuangan merebut irian barat dari latar belakang perjuangan, perjuangan mengembalikan irian barat, lalu kembalinya irian barat ke pangkuan NKRI. Berikut adalah artikel yang kami berikan.
Latar Belakang Perjuangan
Salah satu kesepakatan dalam KMB menyatakan bahwa maslaah Irian barat akan diselesaikan 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS. Indonesia menafsirkan atau menyatakan hasil perundingan ini bahwa belanda akan menyerahkan Irian Barat 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan, sedangkan belanda memberikan tafsiran bahwa kedudukan Irian Barat akan diselesaikan dengan jalur perundingan dimulai setelah satu tahun dari pengakuan kedaulatan. Nyatanya setelah sudah 1 tahun berlangsung irian barat belum juga diberikan, lalu indonesia melakukan Beberapa tahapan yakni diplomasi, konfrontasi, dan Konfrontasi militer.
Perjuangan Merebut Irian Barat IPS Sejarah Kelas 9 |
Perjuangan Mengembalikan Irian Barat
Ada beberapa tahapan dalam perjuangan mengembaikan irian baratm berikut.
1. Perjuangan Diplomasi
Usaha ini mulai dicetuskan pada masa pemerintahan Kabinet Natsir. Maret 1950 Indonesia dan Belanda melangsungkan konfrensi Uni Indonesia Belanda di Jakarta untuk membahas masalah Irian barat ini. Pada bulan Desember 1950 diadakan perundingan yang sama di Den Hagg, tapi semua itu tidak membawa hasil.
Pada bulan Desember 1951 diadakan kembali konfrensi dengan pihak belanda, dalam perundingan itu Belanda memberikan usul agar masalah Irian barat dibicarakan dalam mahkamah internasional, sedangkan Indonesia memberikan usul masalah irian dimasukkan dalam agenda Forum Majelis umum PBB. Kegagalan usaha perundingan bilateral ini membuat Indonesia membawa masalah Irian Barat dalam sidag Umum PBB dan Forum solidaritas Asia afrika.
2. Perjuangan Konfrontasi
Kegagalan penyelesaian masalah Irian Barat melalui jalan diplomasi mengakbatkan Indonesia bersikap keras terhadap Belanda dengan membubarkan Uni Indonesia Belanda pada tanggal 10 agustus 1954. SIkap keras indonesia ini diperkuat dengan dikeluarkannya pernyataan pembatalan perjanjian KMB.
Hubungan Indonesia Belanda semakin memburuk sejak dibentuknya Provinsi Irian Barat pada tanggal 17 agustus 1956 dengan Ibukota SoaSiu yang gubernur nya adalah Sultan Zainal Abidin. Di dalam suasana anti belanda yang semakin bergejolak, pada atanggal 18 november 1957 diadakan rapat umum membahas upaya pembebasan Irian Barat di dakarta yang diikuti beberapa aksi berikut :
- Pemogokan total oleh para buruh yang bekerja di Perusahaan Belanda.
- Melarang Beredarnya semua terbitan dan film berbahasa belanda
- KLM dilarang mendarat dan terbang di atas wilayah Indonesia
- Putus Hubungan Konsuler
- Pemerintah Menasionalisasi semua perusahaan milik belanda di Indonesia.
3. Tri Komando Rakyat
Pada tanggal 19 Desember 1961, dalam rapat raksasa di alun alun utara Yogyakarta.Trikora ini termasuk dalam Konfrontasi Militer. Persiden Soekarno mengeluarkan suatu komando yang dikenal sebagai Tri Komando Rakyat (trikora) isi dari trikora adalah :
- Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda kolonial
- Kibarkan Sang merah putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
- Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdakaan dan kesatuan tanag air dan bangsa.
4. Pembentukan Komando Mandala
Langkah awal pelaksanaan Trikora adalah pembentukkan Komando Mandala pembebasan Irian barat. Tugas nya dalah :
- Merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi operasi Militer yang tujuannya adalah mengembalikan wilayah Provinsi Irian Barat ke dalam Kekuasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Mengembangkan Situasi militer di bawah Provinsi Irian bawat, agar dalam waktu singkat diciptakan daerah daerah de facto di wiayah irian barat.
Sebagai panglima diangkat mayjend.Suharto, wakil I paanglima Kolonel (Laut) Subono, Wakil II Panglima Kolonel (Udara)Leo Wattimena, dan sebagai kepala staf Gabungan kolonel Achmad Taher. Komando mandala merencanakan pembebasan Irian Barat dalam 3 fase Atau Tahap, yakni:
- Infiltrasi
DIlakukan penysupan ke daerah daerah tertentu untuk menciptakan daerah bebas - Eksploitasi
Mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan, menduduki pos pertahanan musuh yang penting. - Konsulidasi
Menegakkan kekuasaan Republik Indonesia Secara Mutlak di seluruh Irian Barat.
Laksamana Yos Soedarso |
Pada tanggal 15 Januari 1962 terjadi peristiwa pertempuran arafuru yang melibatkan 3 buah kapal motor torpedo boat, MTB RI Macan tutul, MTB RI Harimau, dan MTB RI Macam Kumbang yang sedang patroli mendapat serangan mendadak dari dua kapal perusak milik Belanda. Di dalam Peristiwa ini MTB(motor torpedo boat) RI macam tutul tenggelam besama kapten kapal yakni Laksamana Yos Sudarso. Sebelum fase kedua dilaksanakan, pada tanggal 15 agustus 1962 di Markas Besar PBB antara pemerintah RI dengan Kerajaan Belanda telah terjadi kesepakatan dan penandatanganan New York Agreement(Persetujuan Newyork)
MTB Macan tutul |
Setelah Pengesahan perstujuan antara Indonesia dengan belanda, selambat lambatnya pada tanggal 1 oktober 1962 penguasa atau pemerintah sementara PBB (UNTEA) akan tiba di Irian barat untuk melakukan serah terima pemetintah dari tangan Belanda. Sejak itu bendera belanda di turunkan dan diganti dengan bendera PBB.
pemerintah Sementara PBB akan memakai tenaga tenaga Indonesia baik Sipil maupun alat keamanan , besama alat kemanan putra putri Irian Barat sendiri dan sia sia pegawai Belanda yang masih diperlukan.
Pasukan Indonesia yang sudah ada di Irian Barat tetap tinggal di Irian, tetapi berstatus di bawah kekuasaan pemerintah sementara PBB.
Angkatan Perangbelanda secara berangsur angsur mulai dikembalikan. Antara Irian barat dan daerah Indonesia lainya berlaku Lalu lintas Bebas. Pad atanggal 31 Desember 1962 Bender ndonesia mulai berkibar di samping bendera PBB. Pemulangan anggota anggota sipil dan militer belanda sudah harus selesai pada tanggal 1 mei 1963 dan selambat lambatnya tanggal 1 mei 1963 Pemerintah RI secara resmi menerima pemerintah di Irian barat dari pemerintaha sementara PBB.
Kembalinya Irian Barat Ke tangan NKRI
Pada tanggal 1 MEI 1963 berlangsung upacara serah terima Irian barat dari UNTEA kepada pemerintah RI. Selanjutnya tanggal 24 maret sampai dengan 4 agustus 1969 diselenggarakan Pnentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) bagi penduduk Irian Barat.
Musyawarah pepera mengumumkan bahwa rakyat Irian Barat denagn Suara bulat merupakan bagian dari RI. Hasil Pepera kemudian di bawa Duta Besar Ortis Sanz untuk dilaporkan dalam sidang umum PBB ke 24 bulan oktober 1969. Sejak itulah secara De jure Irian barat sah menjadi bagian dari NKRI.
Terimakasih sekian artikel kami dengan judul "Perjuangan Merebut Irian Barat IPS Sejarah Kelas 9" Semoga artikel yang kami berikan ini bermanfaat bagi anda, mohon maaf jika ada kesalahan kata dari artikel yang kami berikan ini, bila ada silahkan berkomenta. Trimakasih sekian, baca artikel menarik lainya seputar IPS sejarah di gerbangilmu ~ blog pengetahuan terbaik. (diamblil dari sumber buku tertentu)
Sumber:Gerbang ilmu.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagus makasih..
BalasHapus